TKW BANGKIT BERDIKARI BERSAMA NASA
Indonesia. Negeri kaya raya, zamrud
khatulistiwa. Negeri dengan potensi
alam yang luar biasa. Negeri yang
tanahnya disebut-sebut sebagai “tanah
surga”. Namun kenapa bangsa kita justru
mengadu nasib di negeri tetangga?
khatulistiwa. Negeri dengan potensi
alam yang luar biasa. Negeri yang
tanahnya disebut-sebut sebagai “tanah
surga”. Namun kenapa bangsa kita justru
mengadu nasib di negeri tetangga?
Sebuah pertanyaan yang dilematis
pastinya. Potensi melimpah negeri ini memang tidak diimbangi dengan
pengelolaan dan pemerataan kesejahteraan yang mumpuni. Problematika
ekonomi dan sosial kemudian masih menjadi hal yang menahun dialami oleh
masyarakat kita ini. Sesuai data BPS seiring maraknya PHK, maka tingkat
pengangguran terus bertambah, pada bulan Agustus 2015, angka
penggangguran mencapai 7,56 juta jiwa atau 6,2% dari total angkatan
kerja di Indonesia yang berjumlah 122,38 juta jiwa. Tak ayal, banyak
masyarakat yang kemudian tergoda untuk mengadu nasib di luar negeri
sebagai Buruh Migran Indonesia (BMI) atau bagi yang perempuan sering
juga kita kenal sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita). Gaji yang cukup besar
dan pengalaman hidup di luar negeri menjadikan profesi TKW memiliki
daya tarik tersendiri bagi sebagian banyak masyarakat Indonesia. Namun
tidak banyak yang tahu bahwa dibalik itu ada juga banyak kisah sedih
yang menghantui, mulai jauh dari keluarga, majikan yang tidak manusiawi
dan berbagai resiko lainnya.
Namun cerita yang jauh berbeda datang
dari para TKW yang bergabung di NASA. Berada jauh di negeri orang, siapa
sangka ternyata kesuksesan tetap datang dari negeri sendiri. Ada yang
mendulang sukses dengan berbisnis NASA di negeri tempatnya bekerja,
bahkan ada yang kemudian kembali ke tanah air untuk mengembangkan
bisnisnya. Ya, NASA telah berhasil memberi kesuksesan dan kebahagiaan
bagi para perempuan pahlawan devisa ini.
Hal ini bukanlah suatu hal yang mudah di
tengah globalisasi dunia dengan serbuan perusahaan asing serta
kesadaraan nasionalisme bangsa yang belum terbangun dengan baik.
Permasalahan ekonomi di negara Indonesia yang kaya ini memang berakar
dari memudarnya prinsipprinsip BERDIKARI (Berdiri pada Kaki Sendiri).
Ada Tiga prinsip BERDIKARI seperti apa
yang dikatakan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yakni :
1. Berdaulat dalam bidang politik, 2. Berdikari dalam bidang ekonomi
dan 3. Berkepribadian dalam kebudayaan. Semangat inilah yang menjadi
landasan NASA untuk kembali menggelorakan potensi bangsa ini.
Di usianya yang ke-13 tahun ini, NASA
berhasil mengangkat derajat bangsa dengan kesuksesan beberapa TKW yang
bergabung di NASA. Komitmen PT. NASA untuk menebar manfaat dan
mengharumkan nama Indonesia terbukti tak hanya dirasakan bagi masyarakat
dalam negeri. Bisnis NASA telah berhasil memberi kontribusi nyata bagi
para buruh migran di luar negeri melalui hasil karya anak bangsa
sendiri. Kami yakin, suatu saat Indonesia tidak lagi akan membutuhkan
dunia, tapi dunialah yang membutuhkan Indonesia.